Program Donatur Abadi 1 Juta Umat NU

1 Juta Umat NU

program Detail Program

NU Center Program

program Detail Program

Mind Set NU Center

program Detail Program

1 Juta Umat Warga NU

Ribuan Warga NU
NU (Nahdlatul Ulama') Organisasi Sosial Keagamaan (jam'iyah diniyah islamiah) yang berhaluan Ahli Sunnah wal-Jamaah (Aswaja).

NU merupakan organisasi keislaman terbesar yang ada di Indonesia, dan bahkan di Dunia.

NU didirikan pada tanggal 31Januari 1926 (16 Rajab 1334 H) oleh K.H. Hasyim Asy'ari beserta para tokoh ulama tradisional dan usahawan di Jawa Timur.


Dalam menentukan basis pendukung atau warga NU ada beberapa istilah yang perlu diperjelas, yaitu: anggota, pendukung atau simpatisan, serta Muslim tradisionalis yang sepaham dengan NU. Jika istilah warga disamakan dengan istilah anggota, maka sampai hari ini tidak ada satu dokumen resmipun yang bisa dirujuk untuk itu. Hal ini karena sampai saat ini tidak ada upaya serius di tubuh NU di tingkat apapun untuk mengelola keanggotaannya.

Apabila dilihat dari segi pendukung atau simpatisan, ada dua cara melihatnya. Dari segi politik, bisa dilihat dari jumlah perolehan suara partai-partai yang berbasis atau diasosiasikan dengan NU, seperti PKBU, PNU, PKU, Partai SUNI, dan sebagian dari PPP. Sedangkan dari segi paham keagamaan maka bisa dilihat dari jumlah orang yang mendukung dan mengikuti paham kegamaan NU. Maka dalam hal ini bisa dirujuk hasil penelitian Saiful Mujani (2002) yaitu berkisar 48% dari Muslim santri Indonesia.

Suaidi Asyari[1] memperkirakan ada sekitar 51 juta dari Muslim santri Indonesia dapat dikatakan pendukung atau pengikut paham keagamaan NU. Jumlah keseluruhan Muslim santri yang disebut sampai 80 juta atau lebih, merupakan mereka yang sama paham keagamaannya dengan paham kegamaan NU. Namun belum tentu mereka ini semuanya warga atau mau disebut berafiliasi dengan NU.
Berdasarkan lokasi dan karakteristiknya, mayoritas pengikut NU terdapat di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Pada perkembangan terakhir terlihat bahwa pengikut NU mempunyai profesi beragam, meskipun sebagian besar di antara mereka adalah rakyat jelata baik di perkotaan maupun di pedesaan. Mereka memiliki kohesifitas yang tinggi, karena secara sosial ekonomi memiliki problem yang sama, serta selain itu juga sama-sama sangat menjiwai ajaran ahlus sunnah wal jamaah. Pada umumnya mereka memiliki ikatan cukup kuat dengan dunia pesantren yang merupakan pusat pendidikan rakyat dan cagar budaya NU.


Basis pendukung NU ini cenderung mengalami pergeseran. Sejalan dengan pembangunan dan perkembangan industrialisasi, maka penduduk NU di desa banyak yang bermigrasi ke kota memasuki sektor industri. Maka kalau selama ini basis NU lebih kuat di sektor petani di pedesaan, maka saat di sektor buruh di perkotaan, juga cukup dominan. Demikian juga dengan terbukanya sistem pendidikan, basis intelektual dalam NU juga semakin meluas, sejalan dengan cepatnya mobilitas sosial yang terjadi selama ini. Belakangan ini NU sudah memiliki sejumlah doktor atau magister dalam berbagai bidang ilmu selain dari ilmu ke-Islam-an baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk negara-negara Barat. Namun para doktor dan magister ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengurus NU hampir di setiap lapisan kepengurusan NU.

Menyadari hal yang demikian, melihat betapa pentingnya sebuah gerakan perubahan yang sangat dinantikan untuk memberikan yang terbaik warga NU, PC LAZISNU LAMONGAN Membuat Sebuah Program NU Center, sebagai Pilot Project Jangka Panjang menuju HARLAH 1 ABAD NU pada tahun 2025.

Program ini pada dasarnya, hanya ingin menyadarkan pemikiran / mind set masyarakat agar kita bisa memaksimalkan potensi sedekah yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan bersama. Mulai dari sosial, pendidikan, perekonomian dan segala bidang dengan meningkatkan bargaining position umat.

Langkah gambaran konkrit program NU CENTER ini :
Di Lamongan yang penduduknya lebih dari 1.500.000 jiwa. Kita asumsikan 1.000.000 nya warga NU.
Dan semua bisa bersedekah 1000 rupiah saja/bulan. maka akan terkumpul dana 1 Milyar/bulannya.

Tentunya, program ini sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama warga NU dan khususnya seluruh pengurus dan Badan Otonom yang ada di NU Lamongan.